[aioseo_breadcrumbs]

Pelaku Bom Bunuh Diri Agus Sujatno Eks Napi Terorisme

swapraj1 - Jumat, 9 Desember 2022 | 02:55 WIB

Post View : 70

iklan-1200-238

Peristiwa aksi bom bunuh diri yang terjadi di Kantor Polsek Astana anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, pada Rabu, 7 Desember 2022 pagi mengejutkan masyarakat. Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana mengungkapkan terdapat 11 korban bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung.

Sebanyak 10 orang anggota Polri dan satu lagi warga sipil yang sedang melintas di lokasi kejadian. “Satu anggota Polri meninggal atas nama Aiptu Sofyan,” tutur Suntana ketika memberikan keterangan di Kantor Polsek Astanaanyar kemarin.

Terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana anyar, Kota Bandung, teridentifikasi merupakan Agus Sujatno, mantan narapidana kasus terorisme. Agus sempat menjalani hukuman di Lapas Kelas II A Pasir Putih Nusambangan, Jawa Tengah dalam kasus bom Cicendo. Ia ditahan selama empat tahun sebelum akhirnya bebas pada Maret 2021 lalu.

Mantan terpidana teroris Kurnia Widodo mengatakan pelaku bom Polsek Astana Anyar, Agus Sujatno alias Abu Muslim tidak mau mengikuti program-program deradikalisasi selama di tahanan. Informasi tersebut, kata Kurnia, ia peroleh dari rekan yang pernah satu sel dengan pelaku.

“Karena pahamnya masih radikal, dulu juga di lapas high risk, jadi tidak kooperatif. Dia tidak mau ikrar, makanya tetap ditahan di lapas tipe high risk,” kata Kurnia lewat pesan singkat pada Kamis 8 Desember 2022.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta terkait dengan Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana AnyarBandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

  • Pelaku Eks Narapidana Terorisme
Baca Juga :  Sosok Mayat yang Ditemukan Sekitar Dermaga Kayu Bangkoa, Ternyata Seorang Dosen

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar adalah seorang mantan narapidana terorisme. Pelaku yang bernama Agus Sujatno pernah ditangkap dalam peristiwa bom panci yang terjadi di Cicendo, Bandung pada 2017 silam.

“Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan sempat dihukum 4 tahun,” kata dia dalam keterangannya kepada wartawan di Polsek Astanaanyar, Rabu, 7 Desember 2022.

Peristiwa bom Cicendo terjadi pada 27 Februari 2017 di Bandung. Saat itu pelaku menggunakan bom panci di Taman Pandawa, Cicendo, Kota Bandung. Menurut Kapolri, pelaku bom Polsek Astanaanyar itu bebas pada September atau Oktober 2021. “Tentunya kegiatan yang bersangkutan kami ikuti,’ ujar Listyo Sigit.

Kapolri mengatakan, Agus Sujatno alias Abu Muslim terafiliasi ke kelompok Jamaah Anshorut Daulah atau JAD Bandung dan JAD Jawa Barat. “Saat ini tim terus bekerja untuk menuntaskan kasus ini,” kata dia.

Listyo mengatakan, pelaku sempat menjalani penahanan di LP Nusakambangan. “Artinya dalam tanda kutip, masuk kelompok merah, sehingga tentunya untuk proses deradikalisasinya tentunya membutuhkan teknik dan taktik yang berbeda karena yang bersangkutan masih susah untuk diajak bicara, masih cenderung menghindari. Walaupun tentunya sudah mulai melaksanakan aktivitas,” kata dia.

  • Terafiliasi ke Kelompok JAD

> Pelaku dan Satu Polisi Tewas

Pelaku bom bunuh diri Agus Sujatno tewas dalam peristiwa ini. Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana mengatakan, korban lainnya adalah 10 anggota polisi dan satu warga sipil yang sedang melintas. Satu anggota polisi yaitu Aipda Sofyan yang sebelumnya kritis, meninggal di rumah sakit.

  • Bawa Kertas Soal RKUHP
Baca Juga :  Hutan Pinus Malino Gowa Kebakaran Membuat Warga Teriak Minta Tolong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan di lokasi kejadian ditemukan belasan kertas yang diduga dibawa pelaku. “Ditemukan belasan kertas bertuliskan protes penolakan terhadap rancangan KUHP yang baru saja disahkan di mana di dalamnya membahas terkait masalah zina dan lain sebagainya,” kata dia.

  • Dikenal Pendiam

Agus Sujatno, 34, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup. Menurut informasi, Agus berprofesi sebagai tukang parkir di Solo.

Hal itu diungkapkan sejumlah tetangga kos tempat Agus Sujanto tinggal. Kos itu berada di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. 

Diketahui Agus Sujatno menyewa kamar kos dan tinggal di sana bersama dengan istrinya, Ruswati dan anaknya, sejak September 2021. Menurut keterangan tetangga kos, istri Agus Sujatno juga dikenal tertutup.

  • Pamit ke Istri Cari Pekerjaan di Luar Kota

Kepada tetangga, istri Agus Sujatmo mengatakan kalau sang suami pergi ke luar kota untuk mencari pekerjaan. Istri Agus menyebut jika sang suami ingin mengumpulkan modal berjualan kue pukis.

“Kapan itu pernah pulang sebentar dan saya sempat bertemu, saya tanya ‘Mas balik (pulang)’, dia (Agus Sujatno) hanya jawab iya. Tapi setelah itu tidak bicara lagi, ya orangnya kan memang pendiam dan tertutup. Sini mau tanya-tanya juga segan,” kata seorang tetangganya kemarin.

Baca Juga :  Seorang Warga Gowa Meninggal Usai Dikeroyok Sejumlah OTK

Pada Rabu itu, tidak beberapa lama setelah kejadian bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, dia mengungkap beberapa tetangga kos mendengar istri Agus menangis di dalam kamar kosnya. 

Kepada para tetangga yang mendatanginya, istri Agus menunjuk foto sang suami yang bersimbah darah. Namun tetangga belum tahu jika Agus melakukan bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar. Mereka mengira Agus kecelakaan.

  • Lone Wolf

Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pelaku bom bunuh diri tersebut bergerak sendiri alias lone wolf.

Hal ini berdasarkan hasil penyelidikan sementara yang dilakukan oleh pihak BNPT.

“Sementara iya, itu sementara iya lone wolf,” ujar Boy Rafli.

Meski begitu, Boy menyampaikan bahwa pihaknya saat ini masih mendalami mengenai jaringan dari pelaku terorisme ini. Boy mengungkapkan bahwa pihaknya masih menyelidiki siapa yang membantu pelaku dalam melancarkan aksinya.

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar juga mengatakan seluruh kemungkinan motif aksi teror tengah didalami lebih lanjut. Termasuk soal tulisan “KUHP Hukum Syirik/Kafir. Perangi Para Penegak Hukum Setan” yang berada di sepeda motor milik pelaku.
Meski begitu, Boy belum bisa menyimpulkan makna kertas yang ada di motor milik pelaku dengan aksi teror tersebut. Karenanya, ia meminta agar seluruh aparat penegak hukum dapat meningkatkan kewaspadaannya. :Saya belum bias simpulka dong. Ada fakta tapi harus ada pendalaman untuk melihat korelasinya.” Ucapnya

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

1610009175